United Airlines Holdings Inc. dilaporkan membuat keputusan untuk menghentikan sementara pesanan jet 737 Max 10 milik Boeing Co. pada hari Selasa, menurut Bloomberg.
CEO United, Scott Kirby, mengungkapkan peralihan maskapai ini ke pesawat Boeing 737 Max 9 dan pesawat A321 Airbus SE selama konferensi investor JPMorgan. “Kami telah meminta Boeing untuk berhenti memproduksi Max 10, yang telah mereka lakukan, untuk kami dan mulai memproduksi Max 9,” kata Chief Executive Officer United Scott Kirby dalam sebuah pernyataan, Bloomberg melaporkan. “Tidak mungkin untuk mengatakan kapan Max 10 akan mendapatkan sertifikasi.”
Kirby menunjukkan ketidakpastian jadwal sertifikasi Max 10 sebagai faktor kunci dalam keputusan United untuk mengubah strategi akuisisi armadanya. Meskipun ada perubahan ini, Kirby menegaskan niat United untuk kembali ke Max 10 setelah menerima izin yang diperlukan, menurut Bloomberg. Ia juga mengakui adanya diskusi mengenai penggantian sebagian pesanan besar United, yang berjumlah 277 unit varian Max 10, dengan pesawat Airbus A321. (TERKAIT: LAPORAN: Pelapor Ditemukan Meninggal Beberapa Hari Setelah Menyerahkan Bukti Melawan Perusahaan)
United Airlines telah meminta Boeing untuk berhenti memproduksi jet 737 Max 10 untuk maskapai tersebut, dan memilih untuk beralih ke varian yang lebih kecil dan saingannya Airbus SE A321 sampai pembuat pesawat AS tersebut dapat menyelesaikan sertifikasi yang telah lama tertunda. https://t.co/NudOxD5YiV
— Bloomberg (@bisnis) 12 Maret 2024
“Kami sedang mencari A321, dan jika kami mendapatkan kesepakatan yang sesuai dengan kondisi ekonomi, kami akan melakukan sesuatu,” kata Kirby, seperti yang dinyatakan Bloomberg. “Jika tidak, kami tidak akan dan akan menghasilkan lebih banyak Max 9.”
Tanggapan Boeing terhadap perkembangan ini tidak segera tersedia, namun perusahaan tersebut telah melaporkan adanya perlambatan dalam pengiriman 737, dengan penurunan dari bulan Januari hingga Februari. Latar belakang keputusan United ini mencakup masalah keselamatan baru-baru ini yang melibatkan 737 Max 9, terutama setelah insiden yang melibatkan penerbangan Alaska Airlines di mana sebuah panel besar terlepas di tengah penerbangan, lapor outlet tersebut.
Penundaan sertifikasi untuk Max 10 melampaui tantangan teknis dan produksi. Hal ini mengikuti pengawasan dari Federal Aviation Administration (FAA), tambah Bloomberg. Komentar Kirby menunjukkan pendekatan komprehensif dari Boeing untuk mengatasi masalah ini.
“Ini bukan isu 12 bulan, ini isu dua dekade,” kata Kirby, menurut Bloomberg. “Saya lebih suka Boeing melakukan apa yang perlu mereka lakukan, dan sekarang mereka sudah melakukannya.”